A. PENGERTIAN PENGANGGURAN
Menurut
Ida Bagoes Mantra, pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang sekarang
ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan. Konsep ini sering
diartikan sebagai keadaan pengangguran terbuka.
Menurut Dumairy Pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan, lengkapnya orang yang tidak bekerja dan (masih atau sedang) mencari pekerjaan.
Menurut Dumairy Pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan, lengkapnya orang yang tidak bekerja dan (masih atau sedang) mencari pekerjaan.
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang
mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang
yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena
dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan
berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan
masalah-masalah sosiallainnya.
B. MACAM-MACAM PENGANGGURAN
·
Dilihat dari jam kerjanya terbagi menjadi 3
yaitu:
1)
Penganggutan
Terbuka (Open Unemployment)
Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai
pekerjaan. Setengah Menganggur (Under Unemployment)
2) Setengah menganggur
adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara
optimal karena ketiadaan lapangan kerja atau pekerjaan, atau pekerja yang
bekerja kurang dari 35 jam seminggu.
3) Pengangguran Terselubung (Disguised
Unemployment)
Pengangguran terselubung adalah tenaga kerja
yang tidak bekerja secara optimal karena tidak memperoleh pekerjaan yang sesuai
dengan bakat dan kemampuannya.
·
Berdasarkan
penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 9 macam:
·
Pengangguran
friksional (frictional unemployment) adalah pengangguran karena pekerja menunggu
pekerjaan yang lebih baik.
·
Pengangguran
struktural (Structural unemployment) adalah pengangguran yang disebabkan
oleh penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi
persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja.
·
Pengangguran
teknologi (Technology unemployment) adalah pengangguran yang disebabkan
perkembangan/pergantian teknologi. Perubahan ini dapat menyebabkan pekerja
harus diganti untuk bisa menggunakan teknologi yang diterapkan.
·
Pengangguran
kiknikal adalah pengangguran yang disebabkan kemunduran ekonomi yang
menyebabkan perusahaan tidak mampu menampung semua pekerja yang ada. Contoh
penyebabnya, karena adanya perusahaan lain sejenis yang beroperasi atau daya
beli produk oleh masyarakat menurun.
·
Pengangguran
musiman adalah pengangguran akibat siklus ekonomi yang berfluktuasi karena
pergantian musim. Umumnya pada bidang pertanian dan perikanan. Contohnya adalah
para petani dan nelayan.
·
Pengangguran
setengah menganggur adalah pengangguran di saat pekerja yang hanya bekerja di
bawah jam normal (sekitar 7-8 jam per hari).
·
Pengangguran
keahlian adalah pengangguran yang disebabkan karena tidak adanya lapangan kerja
yang sesuai dengan bidang keahlian. Pengangguran jenis ini disebut juga
pengangguran tidak kentara dikarenakan mempunyai aktivitas berdasarkan keahliannya
tetapi tidak menerima uang. Contohnya adalah anak sekolah (siswa) atau
mahasiswa. Mereka adalah ahli pencari ilmu, tetapi mereka tidak menghasilkan
uang dan justru harus mengeluarkan uang atau biaya, misalnya harus membeli
paket buku LKS atau membayar biaya kursus yang diselenggarakan oleh sekolahnya
sendiri. Contoh lainnya adalah (misalnya) seorang pelatih pencak silat yang tidak meminta gaji dari
organisasinya. Pengangguran tidak kentara ini, juga bisa disebut sebagai
pengangguran terselubung.
·
Pengangguran
total adalah pengangguran yang benar-benar tidak mendapat pekerjaan, karena
tidak adanya lapangan kerja atau tidak adanya peluang untuk menciptakan
lapangan kerja.
·
Pengangguran unik
adalah pekerja yang menerima gaji secara rutin tanpa pemotongan, tetapi di
tempat kerjanya hanya sering diisi dengan bercerita sesama pekerja karena
minimnya pekerjaan yang harus dikerjakan. Hal ini disebabkan karena tempat
kerjanya kelebihan tenaga kerja. Pengecualian untuk pegawai atau petugas pemadam kebakaran atau penanggulangan bencana alam.
Pegawai atau petugas seperti demikian tenaganya harus disimpan dan dipersiapkan
secara khusus jika ada pelatihan atau simulasi atau harus diterjunkan pada
situasi sebenarnya.
·
Pengangguran Menurut Keynes
1) Pengangguran yang disengaja (Voluntary
Unemployment)
Pengangguran yang disengaja adalah
pengangguran terjadi karena ada pekerjaan yang ditawarkan tetapi orang yang
menganggur tidak mau menerima pekerjaan tersebut dengan upah yang berlaku.
2) Pengangguran yang tidak disengaja (Involuntary
Unemployment)
Pengangguran yang terjadi apabila seseorang
bersedia menerima pekerjaan dengan upah yang berlaku tetapi
pekerjaannya tidak ada.
C.
Penyebab
pengangguran
Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang
mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran,
produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat
menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat
pengangguran dapat dihitung dengan membandingkan jumlah pengangguran dengan
jumlah angkatan kerja yang
dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan
pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang
menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang
berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi
juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu
proses pembangunan.
D.
Akibat
pengangguran
Bagi perekonomian Negara :
4.
Dapat menambah
hutang negara.
Bagi masyarakat
E.
Cara-Cara
Mengatasi Pengangguran
ü Meningkatkan latihan kerja untuk
memenuhi kebutuhan ketrampilan seperti tuntutan industri modern.
ü Meningkatkan dan mendorong kewiraswastaan.
ü Mendorong terbukanya kesempatan usaha-usaha
informal.
ü Meningkatkan usaha transmigasi.
ü Meningkatkan pembangunan dengan sistem
padat karya.
ü Mengintensifkan program keluarga
berencana.
sumber : Dra.Hj.Siti darojah, dosen politeknik api yogyakarta
0 komentar:
Posting Komentar